Tidak Hanya Sekedar Mencantumkan SNI

PRODUSEN helm PT Tarakusuma Indah tidak hanya sekedar menjual helm dengan embel-embel Standar Nasional Indonesia (SNI). Produsen dengan merek helm MDS, KYT, INK, BMC, dan HIU itu menawarkan helm kepada konsumen yang benar-benar sesuai dengan aturan SNI.
Direktur Utama PT Tarakusuma Indah Henry Tedjakusuma kepada Warta Kota, Selasa (27/7), mengatakan, sebagai produsen tidak ingin menjual helm yang sudah terpasang embos SNI. Helm-helm yang dijual itu benar-benar menjalankan standar dari SNI, mulai dari proses produski hingga penjualan.
"Kami semua jalani proses itu. Bahkan salah satu syarat dan regulasi dari SNI, meski terlihat sepele, adalah pencantuman nama produsen dari helm yang kami buat. Semua helm yang kami produksi kami cantumkan nama perusahaan. Itu sebagai bentuk dari tanggung jawab kami kepada konsumen," kata Henry.
Dengan mencantumkan nama perusahaan itu konsumen bisa mempertanyakan jika helm yang dibeli bermasalah. Henry mengatakan, hal itu untuk mengantisipasi pihak produsen lepas tanggung jawab ketika helm yang dijual bermasalah. Masalahnya, helm ber-SNI pun juga banyak ditemukan SNI yang abal-abal.
Namun, kata Henry, kegiatan itu tidak hanya dilakukan saat pemerintah mulai menerapkan helm berstandar SNI yang mulai digerakan pada tahun 2009. Penerapan SNI sudah dilakukan sejak tahun 1992 sehingga helm yang diproduksi sudah menerapkan aturan SNI.
"Jadi kami sudah menerapkan SNI sejak lama. Bukan dimulai ketika pemerintah akan  menerapkan tahun 2009. Kami tidak mau bermain-main soal kualitas. Sebagai produsen juga tidak mau sekedar bikin dan jual. Tetapi edukasi kepada konsumen juga terus dilakukan. Tujuannya agar konsumen tidak asal memakai helm," kata Henry.
Untuk kegiatan edukasi itu salah satunya menggunakan ikon untuk dipasang di helm. PT Tarakusuma Indah memilih grup musik Slank yang dipasang di salah satu produknya, MDS. Tujuannya, kata Henry, agar konsumen mau memilih helm yang benar-benar SNI.
Mengenai merek, kata Henry, ada lima merek yang ditawarkan oleh PT Tarakusuma Indah. Termasuk satu merek luar yang diageni dan distribusikan untuk penjualan di Indonesia, merek AGV. Kelima merek helm itu mempunyai segmen yang berbeda-beda.
Segmen terendah, tetap menggunakan standar SNI, digunakan merek HIU. Sedangkan merek termahal adalah merek INK. Sementara untuk merek AGV adalah merek premium. Merek AGV ini, kata Henry, pihaknya tidak hanya sekedar menjual tetapi merupakan agen dan distribusi resmi di Indonesia. (ang)

Comments

Popular posts from this blog

Perusahaan Ini Melanjutkan Proyek Properti di Karawaci

Humobility World, Komitmen Daihatsu Terhadap Manusia dan Lingkungan (I)

Bursa Mainan Prumpung Jadi Pilihan