Gaya Hidup Melalui Investasi Options

BERBAGAI cara orang menginvestasikan uangnya agar dapat bertambah. Mulai dari wirausaha, tabungan, deposito, reksadana, hingga pasar modal atau saham. Di Indonesia penawaran investasi melalui pasar modal sudah cukup lama. Tahun 2005 – 2006 penawaran investasi melalui pasar modal cukup gencar ditawarkan.
Bukan saham yang ditawarkan. Tetapi options. Options adalah kontrak resmi yang memberikan hak (tanpa adanya kewajiban) untuk membeli atau menjual suatu aset pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu.
Buku mengenai investasi di bursa saham, termasuk options di dalamnya, dalam bahasa Indonesia masih sangat minim. Options adalah salah satu investasi turunan atau derivatif dari saham. Options adalah kontrak resmi yang memberikan hak (tanpa adanya kewajiban) untuk membeli atau menjual suatu aset di harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Dan investasi options yang cukup menarik berada di New York Stock Exchange (NYSE/bursa saham di New York, Amerika Serikat).
Putut Susetyo Bagus mencoba memberikan pemahaman mengenai options. Buku berjudul Options is a New Life Style : Smart Investing, Smart Living, merupakan buku kedua dari lima buku yang telah dia tulis. Dua buku diantaranya merupakan buku terjemahan. Bagaimana options itu bekerja, strategi options, analisa fundamental, atau analisa teknikal terdapat di buku Putut lainnya yang juga diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Yakni buku The Secret of The Equity Options Market dan The Science of True Options Trading, serta terjemahan dalam The Bible Options Strategies dan Technical Analysis.
Dalam buku ini penulis mencoba memaparkan pada psikologis dalam hal trading atau berdagang di pasar modal. Buku itu terdiri dari 27 pembahasan yang dibahas secara ringkas dan padat. Melalui buku itu Putut, yang juga seorang trader aktif dan pengajar options, sudah menekankan bahwa berinvestasi memiliki sifat harus bersiap-siap menerima risiko, walaupun risiko itu kecil (hal 7). Di halaman yang sama Putut juga mengungkapkan, tidak semua bentuk investasi sesuai dengan karakter berinvestasi setiap orang. Bahkan berivestasi di options sekalipun tidak diperuntukkan bagi semua kalangan investor.
Mungkin pernyataan itu membuat orang menjadi enggan untuk berinvestasi di options. Putut ingin menyampaikan bila ingin berinvestasi haruslah benar-benar memahami risiko yang akan diterima. Karena selama ini penawaran investasi options yang terungkap hanya yang manis-manis (baca untung) saja. Yang pahit (baca rugi) jarang terungkap. Tidak ada cara untuk memperoleh keuntungan dalam waktu singkat. Butuh proses pembelajaran, sehingga akhirnya dalam melakukan investasi secara smart (cerdas).
Sebagai contoh, siapkah menerima risiko kerugian 300 dolar AS. Jika dibaca risiko itu hanya tiga ratus saja. Namun bila dikonversikan ke rupiah kerugian itu menjadi Rp 3.000.000 (penulisan ini dipilih menggunakan nol, daripada menulis kata juta). Wow! Cukup banyak risiko yang harus dihadapi jika salah memperhitungkan saat memilih options yang akan ditransaksikan. Yang 300, nolnya hanya dua dan 3 juta, nol ada enam.
Dalam berinvestasikan diperlukan pengelolaan modal. Putut, yang mempunyai latar belakang pendidikan awal di bidang perhotelan, menjelaskan untuk “belanja” cukup gunakan 20 persen dari modal. Bila modal berinvestasi 2.000 dolar AS, cukup 200 dolar AS yang ditransaksikan dengan jumlah kontrak maksimal hingga 3 kontrak. 1 kontrak mewakilkan 100 lembar saham (hal 25).
Jika mental sudah lebih siap lagi, barulah jumlah kontrak diperbanyak dengan modal untuk ditransaksikan juga ditingkatkan. Dari transaksi itu dapat memperoleh keuntungan antara 5 hingga 20 persen setiap bulannya (hal 29). Keuntungan 5 persen/bulan saja sudah melebihi nilai dari bunga deposito. Sementara cerita manisnya dari options yang sering terdengar adalah keuntungan hingga ratusan hingga ribuan persen dalam satu hari.
Putut yang juga pernah mengikuti pendidikan trader psychology di Vancouver dan derivative investment di Chicago itu juga menyebutkan porsi waktu untuk berinvestasi juga harus diperhatikan. Dia menyaranakn untuk mengalokasikan waktu dalam satu hari minimal dua jam dan lima hari dalam sepekan atau 10 jam/sepekan.
Bila tidak mampu menyiapkan waktu selama 10 jam/sepekan atau dua jam/hari lebih baik meninggalkan investasi ini (hal 31). Jumlah waktu selama dua jam/hari itu termasuk sangat singkat. Apalagi untuk bertransaksi di options berlangsung pada malam hari. Karena selisih waktu antara Indonesia dengan Amerika Serikat adalah 12 jam. Bursa NYSE buka pada pukul 08.30, artinya di Indonesia pukul 20.30. Bila memasuki saving date (pemunduran waktu karena musim dingin), jam buka NYSE menjadi pukul 09.30. (ang)

Judul : Options is a New Life Style : Smart Investing, Smart Living
Penulis : Putut Susestyo Bagus
Penerbit : Elex Media Komputindo
Terbit : Juli 2007
Jumlah Halaman : xv + 122 halaman
Cover : soft cover
Berat Buku : 160 gram
Ukuran : 140 mm x 210 mm
Harga : Rp 22.800

Comments

Popular posts from this blog

Perusahaan Ini Melanjutkan Proyek Properti di Karawaci

Humobility World, Komitmen Daihatsu Terhadap Manusia dan Lingkungan (I)

Bursa Mainan Prumpung Jadi Pilihan