Klub Otomotif Bukan Sekedar Tempat Berkumpul

KLUB atau perkumpulan bukan sekedar tempat berkumpul atau sekedar iseng belaka untuk mengisi waktu luang. Tetapi klub harus dapat dikelola dengan manajemen yang baik sehingga klub itu bisa menjadi petunjuk bagi para anggotanya. Seperti klub pecinta mobil-mobil klasik yang tergabung dalam Indonesia Classic Car Owners Club (ICCOC).

Di tengah kesibukannya, Stanley S Atmadja, Direktur Utama PT Adira Dinamika Multifinance, ingin mengelola sebuah klub tidak hanya sebagai tempat berkumpul saja. Sebagai ketua ICCOC klub yang dipimpinnya itu dapat dimanfaatkan oleh anggotanya ketika akan melakukan pembenahan sebuah mobil klasik.

"Selain itu sebuah klub dapat menunjukkan kualitas dari para anggotanya ketika melakukan pembenahan mobil klasik. Klub akan mempunyai petunjuk yang diberikan kepada anggota ketika membangun atau memperbaiki mobil-mobil klasik yang dikoleksi oleh para anggota. Jadi mobil itu tidak asal dibedah dan diperbaiki," ujar Stanley di sela-sela pameran mobil klasik di Grand Indonesia.

Bagi pria yang memiliki beberapa koleksi mobil klasik seperti Jaguar E Type, Porsche 944, dan Lotus itu membangun sebuah mobil klasik seperti sedia kalanya tidak boleh sembarangan. Meskipun beberapa bagian onderdil itu sudah tidak diproduksi lagi. Onderdil yang harus digunakan harus aslinya. Tidak boleh diganti dengan onderdil dari merek kendaraan lain meski mirip.

Menurut pria kelahiran tahun 1956 itu onderdil mobil-mobil produksi lampau itu saat ini banyak dibuat oleh pabrik lain. Itu disebut dengan reproduction part dan nilai orisinal sama dengan part aslinya. Stanley mengatakan, dengan membentuk ICCOC ini para pemilik mobil klasik dapat dibantu untuk memperoleh onderdil yang asli.

"Jadi klub benar-benar memberikan guidance kepada para anggotanya. Para anggota juga harus mengikuti aturan yang telah ditentukan oleh klub. Tujuannya agar mobil-mobil klasik itu tetap dapat dipelihara karena mobil juga peninggalan sejarah dan bernilai," kata Stanley yang juga kerap menulis tentang mobil klasik.

Hal itu dibenarkan oleh Robert Suhardiman, Sekretaris Jenderal (Sekjen) ICCOC. Klub ini mempunyai standar terhadap mobil klasik yang sudah direstorasi itu. Itu dapat dilihat diantaranya bodi, kaki-kaki, cat, lis kaca, kaca, dan interior yang mempunyai tingkat keaslian seperti sebelum direstorasi. Dari kondisi mobil itu pemilik mobil klasik baru dapat diterima menjadi anggota ICCOC. Untuk menjadi anggota diwajibkan membayar iuran Rp 3 juta/tahun.

Untuk lebih mendekatkan ke masyarakat ICCOC sejak tanggal 25 April  menggelar pameran mobil klasik di sky bridge lantai satu Grand Indonesia. Pameran ini akan berakhir pada tanggal 4 Mei. Di pameran itu dapat dilihat koleksi para penggemar mobil klasik berjumlah 21 mobil. Mobil klasik yang dipamerkan itu diantaranya Ford A 1928, Mercedes Benz Adenauer, MG TD, Chevrolet Corvette, Mercedes Benz 190 SL, dan Jaguar E Type.

ICCOC yang dibentuk pada bulan Desember 2007 akan diresmikan pada bulan Mei 2008 di Gedung Agung Balaikota DKI Jakarta. Stanley mengungkapkan tanggal peresmian itu belum dapat disampaikan karena masih menunggu jadwal dari gubernur DKI Jakarta. Selain itu ICCOC di bulan Agustus mendatang akan menggelar pameran di Jakarta Convention Center (JCC). (ang)

Comments

Popular posts from this blog

Perusahaan Ini Melanjutkan Proyek Properti di Karawaci

Humobility World, Komitmen Daihatsu Terhadap Manusia dan Lingkungan (I)

Bursa Mainan Prumpung Jadi Pilihan