ATPM Masih Selidiki Kasus Fuel Pump, Pertamina Bantah Kualitas Premium Rendah

PRODUSEN otomotif masih melakukan analisa terhadap fuel pump yang dalam satu bulan terakhir terjadi kerusakan secara massal. Apakah kerusakan itu disebabkan kualiatas dari fuel pump atau kualitas dari bahan bakar, khususnya premium, yang dijual di Indonesia. Sementara PT Pertamina, satu-satu produsen premium, membantah kalau kualitas premium yang dijual di SPBU menurun.

Head Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Ahmad Syaufi mengatakan, peristiwa rusaknya fuel pump kendaraan itu cukup banyak dalam satu bulan terakhir ini. Jumlah fuel pump yang rusak juga terus meningkat. Selain itu kerusakaan fuel pump itu tidak hanya terjadi pada satu merek atau jenis kendaraan saja. Namun terjadi hampir semua merek yang diproduksi oleh para pemegang merek di Indonesia.

"Kerusakan fuel pump itu bisa saja terjadi. Kami setiap bulan memang mendapatkan keluhan mengenai kerusakan alat itu. Sebelumnya rata-rata konsumen yang mengeluh sebanyak dua unit kendaraan. Dan itu pun yang terjadi banyak di luar pulau Jawa. Namun dalam dua bulan terakhir ini keluhan itu meningkat dan tidak hanya di luar pulau Jawa saja. Namun sudah banyak berada di sekitar Jabodetabek," kata Syaufi saat ditemui Warta Kota di pameran IIMS, Jumat (23/7).

Syaufi mengatakan, kasus rusaknya fuel pump kendaraan awalnya banyak terjadi di kota-kota seperti Palembang, Balikpapan, dan Pekanbaru. Rata-rata dari kota itu kerusakan fuel pump setiap bulan mencapai 30 unit, dan saat ini melonjak menjadi 100 unit. Sementara berdasarkan data hingga 18 Juli 2010, jumlah kerusakan fuel pump pada bulan Juli mencapai 48 unit. Dari jumlah itu 15 unit di antaranya berada di Jakarta.

"Kami sendiri tidak tahu mengapa dalam dua bulan kerusakan fuel pump terus meningkat. Kerusakan itu tidak hanya pada satu merek atau jenis kendaraan saja, tetapi terjadi di semua merek. Ini sangat aneh," kata Syaufi.

Syaufi mengatakan, bensin jenis premium yang dijual di Indonesia mengandung sulfur dengan nilai kandungan sulfur di setiap daerah atau provinsi di Indonesia berbeda-beda. Kandungan sulfur premium di Indonesia rata-rata mencapai 0,4 mg/kg. Tetapi ada juga yang lebih dari angka 0,4 mg/kg. Produsen masih bisa memberikan toleransi kandungan sulfur itu adalah 0,4 mg/kg.

Untuk mengantisipasi kasus itu, kata Syaufi, pihaknya akan memeriksa kondisi fuel pump dan memberikan garansi kalau ditemukan kerusakan. Itu dilakukan karena kasus ini sangat luar biasa. Di sisi lain, pemilik kendaraan disarankan untuk memakai bahan bakar dengan oktan minimal 90 atau setara dengan pertamax. Idealnya mobil yang diproduksi pada saat ini menggunakan bahan bakar dengan oktan minimal 90. Atau jika mengisi premium untuk membeli di satu lokasi yang sudah menjadi langganan.

Secara terpisah PT Pertamina membantah kalau kualitas premium yang dijualnya mempunyai kualitas rendah. Pertamina menyebutkan bahwa kandungan sulfur di premiun jauh di bawah angka maksimal, yakni 0,05. Sulfur yang ada di premium milik Pertamina berada di angka 0,01 hingga 0,03 dengan kandungan oktan mencapai 89.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Toharso mengatakan, uji sampel premium yang dilakukan Pertamina di Jabodetabek pada tanggal 20 Juli 2010 menunjukkan hasil standar dengan kandungan sulfur antara 0,01 dan 0,03. Selain itu Pertamina terus mengawasi pendistribusian dan penyimpanan premium hingga masuk ke SPBU. Pertamina mempersilakan produsen otomotif juga untuk memeriksa sampel itu. Pertamina juga membantah kalau masalah ini ada upaya Pertamina agar konsumen untuk membeli bahan bakar jenis pertamax atau pertamax plus.

"Kami juga terbuka dengan ATPM dan bisa duduk bersama untuk melakukan uji sampel premium. Sementara untuk perusahaan taksi, mereka sudah mempunyai SPBI sendiri. Dengan demikliam perusahaan itu juga harus memeriksa kualitas penyimpanan premiumnya. Untuk SPBI pengangkutan BBM dilakukan sendiri. Kalau SPBU, Pertamina bertanggung jawan mengangkut dari depot ke SPBU," kata Toharso. (ang)

Comments

Popular posts from this blog

Perusahaan Ini Melanjutkan Proyek Properti di Karawaci

Humobility World, Komitmen Daihatsu Terhadap Manusia dan Lingkungan (I)

Bursa Mainan Prumpung Jadi Pilihan