Ngecek Panjang Ikan Arapaima Tiap Dua Bulan Sekali di TMII

Agak surprise juga ketika mengetahui usia Taman Mini Indonesia Indah sudah menginjak 39 tahun. Dua tahun lebih muda dari usia saya. Saya jadi ingat, menjelang akhir 1970-an dan awal 1980-an, ketika Taman Mini masih di usia muda, saya, adik dan bapak-ibu mengunjunginya untuk pertama kali. Bukan hanya saya sekeluarga, ada juga sepupu-sepupu saya, yang usianya sebaya, pakde, bude dan bahkan eyang putri saya. Yang ada dalam ingatan saya, ketika itu kami mengunjungi Taman Kaktus. Orangtua saya memang penggemar tanaman. Sementara mereka asyik menginventaris kaktus, saya dan sepupu-sepupu asyik main kejar-kejaran. Tempat main kami berpindah, dari rumah ke Taman Mini. Tentu saja mengasyikkan. Sementara eyang putri saya sibuk memerhatikan cucu-cucunya yang berlarian kemana-mana. Seingat saya, di masa kecil, saya dan adik sempat mengunjungi Taman Mini beberapa kali. Bahkan sempat pula mengunjungi Taman Mini saat acara study tour dari sekolah. Kegiatan mengunjungi Taman Mini sempat terhenti ketika saya mulai menginjak masa remaja. Seperti anak baru gede lainnya, saya lebih tertarik main di mall, nonton, makan, nginap di rumah teman atau diinapi teman-teman. Taman Mini dan taman-taman hiburan lain di Jakarta terlupakan. Awal tahun 2000-an saya menikah dan pada 2003, saya punya anak. Ketika anak saya menginjak usia 3 tahun, saat dia sudah mulai berjalan dan bicara dengan lancar, saya mulai mendata taman-taman hiburan anak di Jakarta. Tentu saja, Taman Mini masuk dalam daftar. Maka, di suatu hari libur, saya pun mengajaknya ke sana. Tepatnya ke anjungan yang di halamannya terparkir pesawat Garuda. Saya mengajaknya ke lokasi itu, karena di usianya yang ke-3, anak saya sangat tergila-gila dengan pesawat. Dia duduk di ruang kokpit dan saya mengabadikannya. Foto itu masih saya simpan di album keluarga. Saya juga mengajaknya ke taman-taman hiburan lain di Jakarta, pastinya. Sebuah tanggung jawab buat saya sebagai orangtua, memperkenalkan sebanyak mungkin hal-hal yang patut diketahui anak seusianya. Semakin besar, semakin lancar bicaranya, semakin anak saya tahu keinginannya ingin kemana. Taman Mini selalu disebutnya, setiap kali saya tanya, “Akan kemana kita hari ini?” Uniknya…hingga usianya 10 tahun, yaitu saat ini, Taman Mini merupakan lokasi yang selalu ditujunya. Dia tergila-gila dengan ular dan ikan, makanya Taman Reptilia dan Taman Dunia Air Tawar selalu ada dalam daftar kunjungan kami setiap ke Taman Mini. Dan kami ke Taman Mini hampir setiap 2 bulan sekali! Jujur saja, saya sering bertanya-tanya, “Apa kamu tidak bosan?” “Nggak. Aku mau pegang ular lagi,” begitu katanya. Atau, “Aku pengen liat, apa ada ikan baru.” Saya dan istri tak punya pilihan lain, kecuali memuaskan keinginan anak saya ini. Biar tidak bosan, kami biasanya akan mengunjungi anjungan yang lain, seperti naik balon udara, bersepeda keliling Taman Mini, naik kereta gantung, atau sekadar duduk-duduk di rumput dan makan popcorn. Kegiatan rutinnya bila di Taman Reptilia adalah memangku sanca yang besar itu di pangkuannya. Atau mengelus-elus kepalanya. Dan jika ke Taman Dunia Air Tawar, maka yang akan diceknya pertama kali adalah ikan Arapaima, yang kolamnya terletak di sekitar pintu masuk. Ia selalu ingin tahu, sudah seberapa panjang ukuran tubuh ikan itu saat ini. Memang sih, ada taman hiburan lain yang menyajikan aneka akuarium ikan air laut dan ada juga Kebun Binatang Ragunan, yang menyajikan reptil lengkap, tapi entah mengapa, Taman Mini jadi lokasi wajib yang selalu dikunjungi. Bila beberapa bulan absen, rasa kangen anak saya selalu muncul. Pokoknya agenda pertama saat sudah di lokasi adalah Taman Reptilia dan Taman Dunia Air Tawar. Selanjutnya, anjungan pilihan saya atau istri saya… Jika dibandingkan dengan tahun 1970-an, masa di mana saya dulu senang-senangnya di Taman Mini, tentu sekarang beda betul. Bukan cuma sekadar tempat hiburan, Taman Mini juga semakin lengkap sebagai sarana pendidikan. Tentu, saya berharap akan selalu ada inovasi dan anjungan yang diperbaharui di sana, agar cucu-cucu saya pun akan sama senangnya dengan anak saya saat ini tiap kali ke TMII.

Comments

Popular posts from this blog

Perusahaan Ini Melanjutkan Proyek Properti di Karawaci

Humobility World, Komitmen Daihatsu Terhadap Manusia dan Lingkungan (I)

Bursa Mainan Prumpung Jadi Pilihan